KERJA KERAS BEBAS CEMAS ; PASTI AMAN-PASTI CAIR-PASTI TENANG

KERJA KERAS BEBAS CEMAS ; PASTI AMAN-PASTI CAIR-PASTI TENANG
APAPUN PEKERJAAN ANDA Lindungi diri Anda mulai Sekarang dari Resiko Kerja Anda, REJEKI dapat di Cari Kematian tak bisa kita Hindari

Minggu, 19 Februari 2017

Perbedaan Tabungan dan Investasi yang Perlu Diketahui

Perbedaan Tabungan dan Investasi yang Perlu Diketahui
edited by Mas Kanjeng

Tabungan dan Investasi merupakan 2 hal yang berbeda, namun di dalam masyarakat terkadang masih diartikan sama. Investasi adalah segala macam usaha yang dilakukan seseorang untuk menambah nilai dari aset yang telah dimilikinya. Sedangkan tabungan lebih ke arah proses menyimpan sebagian hasil pendapatan yang disimpan atau disisihkan untuk kepentingan di masa mendatang, walaupun pada praktiknya menabung bisa meningkatkan nilai aset (uang) kita dalam bentuk tambahan bunga.

Jadi penekanan TABUNGAN lebih ke arah mengamankan uang kita dengan risiko yang nyaris tak ada, sedangkan INVESTASI lebih ke arah menaikkan nilai tambah dengan segala risiko yang ada didalamnya. 

Selain itu, untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaannya:

Karakteristik Produk Tabungan

Tabungan, merupakan produk bank yang paling populer dan paling dikenal masyarakat. Beberapa karakteristik dari tabungan sebagai berikut:
  • Untuk jangka pendek atau berjaga-jaga
  • Pertumbuhan nilai aset sangat lambat
  • Minim risiko/hampir tidak berisiko apapun

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai persyaratan tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang disamakan dengan itu. Adapun tujuan menabung di bank adalah untuk menyisihkan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan kebutuhan masa depan dan sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha baik secara individu maupun kelompok.

Sarana yang Dapat Digunakan untuk Penarikan Uang di Tabungan


                                  ATM via wikimedia.org

 Uang yang ada di dalam tabungan bisa ditarik dengan menggunakan: buku tabungan, slip penarikan, kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), serta sarana lainnya, seperti: formulir transfer, internet banking, mobile banking dan sebagainya.

Perhitungan Bunga Tabungan

 Uang yang disimpan di dalam tabungan akan mendapatkan bunga setiap periode tertentu (biasanya bulanan tergantung kebijakan bank). Adapun cara perhitungan bunga tabungan menggunakan 3 metode sebagai berikut:

Metode Perhitungan Bunga Saldo Terendah

Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Misalnya: Bunga tabungan bulan Mei= …. % x 31 : 365 x saldo terendah bulan Mei.

Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata

Bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.

Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian

Bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
Tinggi rendahnya tingkat tabungan ditentukan oleh faktor tinggi rendahnya pendapatan masyarakat, tinggi rendahnya suku bunga bank dan tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank. Sebelum Anda memutuskan menabung sebaiknya perhatikan metode perhitungan bunga yang diberlakukan bank tersebut, sebab suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga disebut suku bunga mengambang atau floating rate. Namun beberapa bank ada yang menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). Selain itu perhatikan juga besaran pajak yang dikenakan atas bunga tabungan yang diperoleh.

Tabungan, Produk Perbankan yang Paling Populer


Menabung di bank menjadi pilihan utama masyarakat saat ini. Berbeda dengan cara menabung pada zaman dahulu, yang cukup menyimpan uangnya di rumah, baik disimpan ada celengan maupun di bawah bantal atau kasur. Pergeseran pola menabung tersebut telah membantu mengembangkan bisnis perbankan. Tabungan menjadi produk yang paling populer di masyarakat, dibandingkan deposito dan giro karena beberapa faktor, antara lain:
1. Persyaratan yang relatif mudah
2. Cukup mengisi aplikasi dan melampirkan identitas diri,          
        seperti: KTP, SIM, paspor, atau kartu identitas lainnya
3. Setoran dana awal tabungan yang relatif kecil
4. Fasilitas yang ditawarkan bank cukup menarik, seperti: kemudahan transaksi, asuransi dan program berhadiah.
" Namun kelemahan produk tabungan adalah tingkat suku bunga tabungan yang relatif lebih kecil dibandingkan tingkat suku bunga deposito dan giro. Bahkan bagi nasabah yang memiliki saldo terbatas, bunga tabungan yang diperoleh lebih rendah dibandingkan potongan biaya administrasi atau pajak, sehingga saldo nasabah akan terus berkurang akibat beberapa potongan tersebut."

Menggunakan Produk Investasi


                     Produk Investasi via WWW.3i-network.id 

Berbeda dengan tabungan, produk investasi lebih ke arah peningkatan aset dalam bentuk imbal balik dari dana yang kita investasikan. Beberapa karakteristik investasi bisa kita lihat berikut ini:
Untuk kepentingan jangka panjang, sehingga tidak dapat digunakan untuk kepentingan mendadak atau jaga-jaga
Pertumbuhan atau penambahan nilai aset lebih cepat
Lebih berisiko, namun dapat memberikan banyak uang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Investasi merupakan penanaman uang pada suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Jadi investasi adalah membeli aset yang diharapkan di masa depan dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Sehingga harapan keuntungan di masa depan merupakan kompensasi atas waktu dan risiko atas investasi yang dilakukan. Ada banyak pilihan berinvestasi, antara lain: deposito, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan sebagainya.

Jenis Investasi :

Pada praktiknya, ada 2 jenis aset yang dapat diinvestasikan, yaitu:
Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana pada aset yang berwujud, seperti: tanah, emas, bangunan, dan sebagainya.

Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana pada aset finansial, seperti: deposito, saham, obligasi, dan sebagainya.
Jadi secara umum investasi di atas bisa digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu: investasi riil dan investasi non riil. Investasi riil merupakan investasi dengan objek investasi berupa obyek riil atau nyata meliputi: properti, tanah, perhiasan, dan lain-lain. Sehingga objek investasi riil dapat memiliki pertambahan nilai serta dapat diakses langsung oleh pemiliknya kapan saja.

Perbedaan investasi riil dengan investasi non riil

Investasi riil dan non riil bisa dilihat dari wujud aset yang diinvestasikan apakah wujud fisiknya terlihat atau hanya dalam bentuk surat berharga. Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini perbedaan di antara keduanya jika dilihat dari berbagai sisi:

Aset
Aset investasi riil dapat dirasakan atau dilihat keberadaannya, baik itu tampilannya, ukuran, maupun fisiknya, karena berwujud barang atau benda. Sedangkan investasi non riil hanya dapat dilihat berupa: surat-surat berharga, laporan bulanan, portofolio, dan lain-lain.

Perantara atau Broker
Investasi riil tidak ada perantara atau broker, karena pemilik aset menjadi perantara untuk dirinya sendiri. Sehingga tidak ada biaya perantara dan semua keputusan semua di tangan pemilik aset.

Kepercayaan
Investasi riil tidak terlalu mementingkan tingkat kepercayaan. Namun berbeda dengan investasi finansial yang sangat membutuhkan tingkat kepercayaan, karena melibatkan profesi berstandar tertentu.
Analisa Penting dalam Melakukan Investasi
Seorang investor yang ingin melakukan investasi, sebaiknya melakukan analisis terlebih dahulu sebelum menentukan keputusan investasinya. Ada 3 analisis yang harus dilakukan, yaitu:

Analisis kondisi makro ekonomi
Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian negara secara makro dalam proses investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis, antara lain: tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.

Analisis jenis industri
Tahap ini, investor memilih industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan investasi. Sektor yang akan dijadikan investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada pasar modal. Pilihlah sektor dengan indeks bagus untuk investasi jangka panjang.

Analisis fundamental perusahaan
Analisis fundamental perusahaan dilakukan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut terbagi menjadi 5 rasio, yaitu:
1. Rasio Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktivitas, yaitu kemampuan serta efisiensi perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktiva perusahaan.
3. Rasio Utang, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, yaitu tingkat keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan.
5. Rasio Pasar, yaitu gambaran pasar menghargai saham perusahaan.
Sebaiknya Menabung atau Investasi?



Mana yang Anda Pilih? 

 Menabung dan investasi bagus mana itu tergantung tujuan keuangan anda. Menabung dilakukan untuk berjaga-jaga dari masalah keuangan yang akan menimpa suatu saat. Anda hampir tidak memiliki risiko kehilangan dana dari menabung. Menabung lebih aman dibanding berinvestasi.
Jika tujuannya untuk meningkatkan aset, maka sudah saatnya masyarakat mengubah pola pikir ke arah investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang memiliki imbal hasil kecil, cobalah reksa dana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun. Sebab tabungan dan deposito tergerus inflasi, sedangkan reksadana saham imbal hasilnya di atas inflasi.
Misalnya: seseorang memiliki uang Rp15 juta, kemudian uang tersebut disimpan di tabungan selama 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan hanya 1% per tahun, maka uang tersebut hanya bertambah Rp2,2 juta. Untuk deposito imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang Rp15 juta, seseorang menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp14 juta selama 5 tahun. Namun imbal hasil tersebut akan lebih besar lagi jika seseorang menempatkan dananya pada reksadana saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, maka seseorang yang menempatkan uang Rp15 juta bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp61 juta.
Menabung atau Investasi, Seharusnya Keduanya Saling Melengkapi
Dari ulasan perbedaan tabungan dan investasi yang perlu diketahui di atas, anda sudah bisa memilih kapan anda harus menabung atau berinvestasi. Sebaiknya keduanya tetap harus ada, karena saling melengkapi. Hanya saja komposisinya yang harus diatur, disesuaikan dengan tujuan keuangannya, usia dan  profil risiko dari masing-masing individu. Jadi pikirkan baik-baik sebelum memutuskan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar