Dalam setiap kali kesempatan mengisi
seminar dan memberikan motivasi, saya selalu menyelipkan beberapa kisah dan
contoh, betapa banyak hal baik dan inovatif di dunia ini hadir berkat adanya
impian yang jadi kenyataan. Mimpi-mimpi yang dulu hanya sebatas khayalan,
dengan hadirnya orang-orang hebat di dunia ini, berhasil diubah menjadi hal
nyata yang bisa kita sentuh dan rasakan manfaatnya. Berkat orang-orang hebat
itu pulalah, kita mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai area
kehidupan.
Namun, apakah impian-impian itu hadir begitu saja dan langsung
menjadi nyata di tangan orang-orang hebat itu? Bisa saya katakan 100 persen
jawabannya adalah TIDAK! Bahkan, pada masanya, orang-orang tersebut sering
dicibir karena impiannya. Mulai dari dicap khayalan di siang bolong serta
predikat negatif lainnya. Namun mereka bukannya mundur. Tapi mereka justru
menanggapi hal negatif itu dengan terus dan terus mencoba lagi, berkarya dan
berkarya lagi. Hingga, pelan namun pasti, semua impian itu membuka banyak
kemungkinan untuk diwujudkan. Saat itulah, mereka telah jauh maju ke depan
meninggalkan orang-orang yang meragukan impiannya.
Perjuangan untuk mewujudkan mimpi yang tak mudah ini
mengingatkan saya pada sebuah pepatah Tiongkok Kuno, dunia
tercipta dari keadaan yang sulit, hanya ketakutan yang menguatkan hati manusia. Jika dimaknai secara mendalam,
pepatah ini membuka kesadaran kita bahwa apa pun yang terjadi di dunia ini,
pasti akan melewati tahap dan proses kesulitan, ujian, tantangan, dan hambatan
yang tentu tak mudah. Justru, dengan semua itu, kita akan dikuatkan. Dengan
berbagai ujian tersebut—yang harus kita lewati—kita justru sedang
di-“keras”-kan menjadi manusia tangguh agar dapat mewujudkan setiap impian.
Simak cerita berikut ini:
Alkisah ada seorang anak muda yang bermimpi menjadi pengusaha
sukses. Ia mengatakan impiannya itu pada semua orang, namun tak ada yang
mengacuhkan. Bahkan, ia dianggap gila dan selalu berkhayal dengan impiannya
itu. Hal itu lazim karena di desanya, semua orang hidup dalam kondisi
kemiskinan. Rata-rata mereka hanya hidup dengan hasil alam yang tak seberapa.
Tetapi, karena tekadnya sangat kuat, si pemuda pun keluar dari desa tersebut
untuk merantau. Dengan bekal ala kadarnya—yakni hasil panen yang sempat dibawa
dari desanya—ia mulai merantau.
Suatu kali, ia menemui seorang kakek yang kelaparan di jalan.
Karena kasihan, ia pun memberikan sebagian bekal yang dibawanya kepada kakek
itu. Sebagai ucapan terima kasih—dan setelah si pemuda menceritakan awal mula
mengapa ia merantau—si kakek memberikan sebuah batu kepada si pemuda. Batu itu
jika dijual pada orang yang tepat, bisa membuat impian si pemuda jadi
kenyataan. Syaratnya, si pemuda juga harus menggandakan bekalnya dengan bekerja
lebih keras.
Hari demi hari, bulan, dan tahun pun berlalu. Si pemuda terus
bekerja keras untuk memenuhi impiannya. Karena itu, bekal dari desanya pun
makin bertambah dari hari ke hari. Di antaranya, itu didapat karena ia
memperoleh upah dari bekerja apa pun yang kemudian dibelikan bekal makanan
pokok seperti yang dinasihatkan kakek yang ditemuinya dulu.
Suatu kali, karena sudah merasa saat yang tepat tiba, si pemuda
pun berniat menjual batu itu pada orang yang ditemuinya. Waktu itu, ia menjual
kepada seorang pedagang di sebuah kota yang ditemuinya. Tetapi, hal yang tak
diduganya terjadi. Si pedagang malah mengatakan bahwa batu itu hanya batu
biasa. Mendengar itu, si pemuda kaget. Tapi, ia ingat, bahwa batu itu harus
dijual pada orang yang tepat. Karena itu, ia merasa, mungkin memang si pedagang
bukan orang yang tepat. Namun, sebelum berlalu, si pedagang yang melihat si
pemuda membawa-bawa bekal makanan pokok berkata, bahwa ia mau membayar makanan
pokok itu untuk mengobati kekecewaan si pemuda. Akhirnya, sebagian makanan
pokok itu pun beralih tangan.
Dan, karena si pemuda terus mengingat nasihat si kakek tua, uang
yang didapat dari hasil penjualan itu pun kembali digandakan untuk membeli
bekal makanan pokok lainnya.
Hal yang sama terus terjadi saat si pemuda hendak menjual batu
tersebut. Bukannya batu yang berhasil dijual, tapi malah makanan pokoknya yang
laku. Dan, sesuai nasihat si kakek, uang itu pun terus diputar untuk membeli
bahan makanan pokok sehingga tak terasa makanan pokoknya makin banyak. Bahkan,
lama-kelamaan, dari hasil penolakan menjual batu itu yang justru diikuti dengan
kemudahan menjual dagangan, ia malah berhasil jadi pedagang makanan pokok yang
makin sukses.
Karena makin sukses dengan usaha yang diawali dari sekadar bekal
makanan pokok dari desanya, ia lantas melupakan batu itu. Bahkan, ia nyaris
membuangnya kalau saja tidak ada pengumuman dari seorang penguasa daerah yang
mencari batu ajaib yang bentuknya sangat mirip dengan batu miliknya.
Mendengar berita itu, ia pun bergegas menuju ke tempat di mana
pengumuman itu diberikan. Ia merasa, barangkali itulah saat paling tepat untuk
menjual batu tersebut. Namun, ia sangat kaget bahwa ternyata penguasa daerah
yang menginginkan batu itu adalah sang kakek yang dulu ditolongnya.
Si kakek pun tersenyum dan berkata: “Wahai pemuda, sesungguhnya
orang yang kau temui dulu adalah aku yang sedang mencari siapa yang bisa aku
andalkan untuk mewarisi kekayaanku. Batu yang kuberikan padamu sebenarnya hanya
untuk menguji, seberapa besar kekuatanmu pada keyakinan dan amanah yang
diberikan. Pasti, kamu kecewa, batu itu sama sekali tak berharga. Tapi, malahan
lebih berharga bahan pokok yang kau bawa sehingga kamu malah sukses menjadi
pengusaha bahan makanan pokok. Aku ingin mengajarkan padamu, bahwa sesungguhnya
untuk mencapai sukses, tak ada yang mudah. Namun, keyakinan dan kekuatan
kitalah yang akan menuntun itu pada sukses sesungguhnya. Dan, inilah sukses
yang telah kamu perjuangkan. Aku telah menemukan calon pengganti orang yang
tekun, ulet, dan mau memperhatikan orang lain, yaitu dirimu!”
Begitulah. Sesungguhnya, semua impian
memang harus diperjuangkan. Dan, dalam perjuangan itu tak ada yang mudah. Kita
sendirilah yang bertanggung jawab untuk memudahkan jalan itu. Mari, kita
jadikan pengetahuan kita tentang pepatah dunia tercipta dari keadaan yang
sulit, hanya ketakutan yang menguatkan hati manusia, menjadi
bekal untuk terus melaju, bekerja, dan berjuang maksimal untuk mewujudkan semua
impian! Salam sukses, luar biasa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar